11 Mei 2009

KISAH SUKSES KATAK KECIL

KISAH SUKSES KATAK KECIL

Pernah dengar cerita dengan judul di atas ?
Kalau sudah gak usah baca terusannya. Kalau belum … lanjutkan bacanya ….

Begini ceritanya ….

Di sebuah negeri katak, diadakan kejuaraan tingkat nasional : LOMBA PANJAT TOWER (hahaha … bukan panjat pinang. Kalau panjat pinang adanya di negeri ajaib Indonesia …). Anda tahu towernya ? Tower setinggi 60 meter coi….
Peserta lomba terhitung ribuan katak (namanya juga di negeri katak, isinya ya katak smua…). Dari ukuran jumbo sampai ukuran mini.
Penonton dan suporternya datang dari seantero penjuru negeri katak. Ada yang pake kostum beraneka warna. Singkat kata singkat cerita, kejuaran itu sangatlah ramai, seramai kampanye caleg di Indonesia kemarin ini.

Tersebutlah peserta terkecil dari semua peserta. Katak ini punya nama yaitu NIMI. Dia bukan hanya terkecil ukurannya jika dibandingkan dengan peserta lain, tetapi juga terkecil dari semua katak yang ada di negeri katak itu. (hmmm… dia termasuk bonek kaleee … )
Oleh Emak, Abah bahkan si mbahnya sudah dinasehati untuk tidak usah ikut lomba tapi tetap nekat.

Ketika lomba dimulai, bergemuruhlah suara penonton dan suporter. Meneriaki … menyemangati :
“Ayo ayo ayo …! “
“Maju … maju … semangat …! semangat …!”
Tapi ada juga yang mengejek, mencemooh lawan “jagonya” …:
“Huuuuuu …. Huuuu …. “
Apala lagi ketika si NIMI lewat.
“He … cebol … ngapain ikut-ikutan …!!!”
“Cah cilik … balik bae … mengko ngompol nang dalan lah ….!!!”
“Hoooiiii …. Yang besar aja blom tentu bisa apalagi kamu …. Mundur …!!”

Sudah sampai di bawah tower, para peserta saling dahulu mendahului memanjat. Sikut menyikut. Injak menginjak. Satu … dua … sepuluh … lima puluh … bergiliran para peserta berjatuhan alias gagal memanjat.
Satu jam … dua jam … lima jam … berlalu …
Para peserta sudah mulai kehabisan tenaga … kehabisan nafas ….

Terlihat si NIMI mulai merangkak, melompat. Dari satu trap ke trap lain. Perlahan … perlahan.

“He … cebol … turun saja. Kamu gak mungkin kuat sampai ke atas …!”
“Hahaha … yang gede aja pada kehabisan nafas. Turun looo …!!!”
Tapi ternyata, satu per satu peserta berjatuhan. Ringsek. Kehabisan nafas. Kehabisan tenaga. Satu persatu trap dilalui oleh si NIMI sambil bernyanyi :
“Naik, naik ke puncak gunung. Tinggi .. tinggi sekali…. dst”

Sambil terus merayap naik, si NIMI tak berhenti bernyanyi ….

Dan saatnya …..


Woalahhhhh …. Katak terbesar terakhir yang hampir sampai di puncak kehabisan tenaga. Dia melayang jatuh … Blug, gedubrak .. nyetttt ! Matilah dia ….

Kini pada tower setinggi 60 meter, tinggalah sikatak kecil, terkecil di negerinya malah. Dia masih terus memanjat dan bernyanyi.
“Naik, naik ke puncak gunung. Tinggi .. tinggi sekali…. dst”

Sekarang penonton selain mencemooh, mulai ada yang menyemangatinya.
Satu katak ….
Dua katak ….
Sepuluh katak ….
Seratus katak…..
Seribu katak ….
Sampai saat menjelang si NIMI mencapai puncak …
Semua katak di negeri itu menjadi bersorak menyemangatinya. Bahkan Sang Raja Katak. Permaisuri dan Ratu. Putri dan Prajurit katak. Katak anak-anak atau dewasa. Kini semua menyemangatinya.

Dan apa yang terjadi saudara-saudara …
Si katak kecil. Si katak terkecil. Si NIMI … berhasil sampai ke puncak menara dan berhasil mencabut bendera kejuaraan ….!!!!!!

Gemuruhlah seluruh negeri katak. Gegerlah negeri katak. Para katak wartawan. Para katak reporter. Semua menyambut si katak kecil.

Ketika si NIMI turun semua tumpah ruah menyambutnya. Semua penasaran. Semua merasa aneh bin ajaib. Semua ingin tahu rahasianya.
Tapi apa ?
Si NIMI terus berjalan sambil bernyanyi. Tak satu pertanyaanpun dijawabnya.

Bahkan ketika menerima hadiah dari Sang Raja, katak kecil ini terus hanya tersenyum dan bersenandung !!!!
Sang Raja heran, dia bertanya pada ibunya si NIMI yang mendampingi. Lalu apa jawab ibunya :
“Mohon ampun Raja. Ma’afkan anak saya. Dia tidak bermaksud sombong atau bermain rahasia. Anak saya memang tidak dapat menjawab pertanyaan Raja karena dia tidak mendengar. Mohon ampun. Anak saya TULI, paduka …”

Sekianlah cerita hebat ini. Lalu apa makna dari cerita ini :
1. Punya sasaran.
2. Fokus pada sasaran
3. Tidak peduli cemooh orang
4. Tidak mendengar kata tidak mungkin
5. Terus semangat
6. Terus menyemangati diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar