MARI MAJUKAN SMK BERSAMA-SAMA INDUSTRI
Jakarta – Tumbuhnya budaya kerja di sekolah menengah kejuruan diperkuat melalui sinergi dan simulasi industri yang kuat melalui kerja sama sekolah-industri. Simulasi industri ini ditujukan agar para siswa SMK mendapatkan pengetahuan tentang budaya kerja, kondisi riil di industri, dan penguasaan teknologi.
”Keselarasan dunia pendidikan dan dunia industri harus terjaga. Dunia pendidikan harus mampu mengejar dinamika yang terjadi di dunia industri. Untuk itu, simulasi-simulasi industri di sekolah, utamanya SMK dan perguruan tinggi, mesti serius dijalankan,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Kamis (7/1).
Fasli mengungkapkan, kelemahan yang ada saat ini karena belum adanya undang-undang yang ”memaksa” dunia usaha untuk membuka pintu kepada siswa-siswa SMK. Akibatnya, SMK yang dekat dengan kota dan industri menjadi maju karena akses yang dekat dan tanpa biaya yang terlalu besar.
Kondisi itu, kata Fasli, yang menyebabkan ketimpangan yang besar di SMK. Sebagai contoh, di Jerman, ada undang-undang sebagai rujukan mengharuskan dunia industri untuk bersinergi dengan dunia pendidikan.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, hingga akhir 2007 terdapat 179 SMK rintisan dan yang sudah bertaraf internasional. Penguatan SMK meliputi bidang kelautan,teknologi rekayasa, kesenian, kerajinan, perhotelan, dan pertanian. Selain itu, terdapat pula 317 SMK rintisan atau sudah berbasis keunggulan lokal.
Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menegaskan, fokus Kementerian Pendidikan Nasional adalah juga meningkatkan kualitas relevansi, baik pendidikan menengah terutama menengah kejuruan, maupun pendidikan tinggi kaitannya dengan dunia kerja. Selain itu, kewirausahaan juga didorong melalui dunia pendidikan.Diharapkan masing-masing SMK menggandeng Dunia Industri untuk bersama memikirkan pengembangan Potensi yang disediakan oleh alam untuk diolah dan dimanfaatkan secara maksimal. bangsa ini kaya tinggal kita mampu atau tidak untuk mengolah dan mengmbangkannya....
Selengkapnya...
04 Juni 2011
catatan untuk SMK Bisa - Dunia Industri
catatan untuk SMK Bisa - Dunia Industri
MARI MAJUKAN SMK BERSAMA-SAMA INDUSTRI
Jakarta – Tumbuhnya budaya kerja di sekolah menengah kejuruan diperkuat melalui sinergi dan simulasi industri yang kuat melalui kerja sama sekolah-industri. Simulasi industri ini ditujukan agar para siswa SMK mendapatkan pengetahuan tentang budaya kerja, kondisi riil di industri, dan penguasaan teknologi.
”Keselarasan dunia pendidikan dan dunia industri harus terjaga. Dunia pendidikan harus mampu mengejar dinamika yang terjadi di dunia industri. Untuk itu, simulasi-simulasi industri di sekolah, utamanya SMK dan perguruan tinggi, mesti serius dijalankan,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Kamis (7/1).
Fasli mengungkapkan, kelemahan yang ada saat ini karena belum adanya undang-undang yang ”memaksa” dunia usaha untuk membuka pintu kepada siswa-siswa SMK. Akibatnya, SMK yang dekat dengan kota dan industri menjadi maju karena akses yang dekat dan tanpa biaya yang terlalu besar.
Kondisi itu, kata Fasli, yang menyebabkan ketimpangan yang besar di SMK. Sebagai contoh, di Jerman, ada undang-undang sebagai rujukan mengharuskan dunia industri untuk bersinergi dengan dunia pendidikan.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, hingga akhir 2007 terdapat 179 SMK rintisan dan yang sudah bertaraf internasional. Penguatan SMK meliputi bidang kelautan,teknologi rekaasa, kesenian, kerajinan, perhotelan, dan pertanian. Selain itu, terdapat pula 317 SMK rintisan atau sudah berbasis keunggulan lokal.
Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menegaskan, fokus Kementerian Pendidikan Nasional adalah juga meningkatkan kualitas relevansi, baik pendidikan menengah terutama menengah kejuruan, maupun pendidikan tinggi kaitannya dengan dunia kerja. Selain itu, kewirausahaan juga didorong melalui dunia pendidikan.Diharapkan masing-masing SMK menggandeng Dunia Industri untuk bersama memikirkan pengembangan Potensi yang disediakan oleh alam untuk diolah dan dimanfaatkan secara maksimal. bangsa ini kaya tinggal kita mampu atau tidak untuk mengolah dan mengmbangkannya....
Selengkapnya...